Laman

HOME PROFIL Program Info Daftar
Membaca hanya akan membawa kita kepada bertambahnya pengetahuan sebesar 10%

Selasa, 15 Februari 2011

PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA
DALAM MEWUJUDKAN TATA KELOLA YANG BAIK
(GOOD GOVERNANCE)

OLEH:
DAHYA SUDRAJAT*)

Walau mendapat serangan dari banyak kritisi, globalisasi tampaknya tidak dapat dielakkan dan ternyata terus berproses. Mereka – para kritisi – prihatin dengan proses perubahan yang bermuara pada pertumbuhan ekonomi. Banyak dari perubahan itu bersumber pada sifat dasar dari teknologi-teknologi baru yang memberi apresiasi dan keuntungan lebih bagi individu-individu yang berpendidikan cukup.
Dibandingkan dengan sumberdaya insani yang berada di pusat, kualitas sumberdaya manusia di daerah secara umum masih rendah. SDM di daerah memiliki sumber informasi dan pengetahuan yang lebih terbatas dibandingkan dengan yang berada di pemerintah pusat. Hal ini antara lain sebagai akibat dari sistem yang masih tersentralisir, sehingga pemerintah daerah memiliki keterbatasan wewenang dalam mengelola sumber daya sesuai dengan kriteria dan kebutuhan daerah. Keadaan ini berpengaruh terhadap pola pikir, pola sikap maupun pola tindak.
2003 adalah tahun pertama diberlakukannya Perjanjian Perdagangan Bebas Asia (AFTA). Pemberlakuan AFTA yang menandai proses globalisasi menuntut segenap komponen anak bangsa – tidak terkecuali masyarakat Kota Sumedang – untuk mempersiapkan diri dalam pergaulan tingkat Asia bahkan dunia. Persiapan diri yang dimaksud adalah persiapan untuk menjadi sumberdaya manusia kelas dunia dan kompetitif.
SDM kelas dunia dan kompetitif adalah sumberdaya insani yang memenuhi kriteria: reliji, cerdas, enerjik, taktis, produktif, sadar hukum, taat azas, dan peduli. Tentu saja kriteria-kriteria tersebut dapat dicapai melalui pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan informal.
Di sisi lain, penyelenggaraan pendidikan yang baik adalah tanggungjawab renteng segenap komponen bangsa.

REVITALISASI PENDIDIKAN
Langkah awal yang layak dipertimbangkan untuk ditempuh dalam mewujudkan terciptanya penyelenggaraan pendidikan yang baik adalah dengan revitalisasi pendidikan. Komunitas pendidikan dituntut untuk mengaktualisasi diri dan melakukan berbagai upaya yang perlu untuk menjadikan lembaga kependidikan sebagai center of excellence. Lebih jauh, segenap stake holder kependidikan Kabupaten Sumedang hendaknya urun rembug dalam mencermati dan menentukan sikap berkenaan dengan kebijakan-kebijakan Pemerintah dalam dunia pendidikan.

MEMPERSIAPKAN SDM HANDAL.
Sumberdaya manusia handal dapat dihasilkan melalui saluran-saluran (i) pendidikan formal, (ii) pendidikan informal, (iii) pelatihan keterampilan, dan (iv) magang.

PAJAK SEKOLAH SEBAGAI SUMBER DANA PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
Selain sumber dana pembiayaan konvensional (SPP, sumbangan orangtua siswa, alokasi APBD, APBN, dll.), sumber dana pembiayaan pendidikan yang layak dipertimbangkan untuk diaplikasikan adalah pajak sekolah seperti yang lazim diberlakukan di sejumlah negara maju. Pajak sekolah adalah pajak property atau pajak kekayaan – misalnya 0,3% - yang dipungut dan dialokasikan khusus untuk membiayai aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pendidikan, formal maupun informal.
Falsafah yang melandasi pemberlakuan pajak sekolah adalah bahwa segenap sektor – baik di dalam maupun di luar dunia pendidikan itu sendiri – turut menikmati hasil-hasil yang diupayakan dengan susah payah oleh masyarakat kependidikan.
Bila pajak sekolah ini benar-benar dapat diwujudkan, keluh kesah kurangnya dana bagi dunia pendidikan tampaknya akan dapat dipupus.

APRESIASI UNTUK GURU DAN INSTRUKTUR
Kesan bahwa guru adalah warga negara kelas dua memang sangat kentara. Dibandingkan dengan profesi lainnya, profesi kependidikan tampaknya kurang diminati. Fenomena ini terjadi lantaran hingga kini perhatian dan apresiasi Pemerintah dan masyarakat secara luas terhadap personil sekolah dirasakan sangat kurang.
Bila perhatian kita terhadap dunia pendidikan dapat kita tingkatkan, niscaya minat putra putri terbaik negeri ini untuk menggeluti dunia pendidikan diharapkan akan meningkat. Kesejahteraan ekonomi dan kualitas hidup mereka meningkat. Pada gilirannya, para personil sekolah akan dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang lebih berkualitas.

CEGAH BRAIN DRAIN
Pemerintah Daerah, bersama dengan segenap komponen masyarakat Kota Sumedang, hendaknya bahu membahu demi menciptakan Kota Sumedang sebagai sebuah kota yang nyaman untuk bermukim dan berusaha. Lingkungan yang kondusif ini diharapkan mampu menarik minat pengusaha untuk mengembangkan sayap usaha mereka di Kota Sumedang. Dengan banyaknya perusahaan yang beroperasi di Kota Sumedang, kesempatan kerja pun kian terbuka. Ini pada gilirannya akan dapat membendung BRAIN DRAIN – larinya orang-orang berpendidikan dan berkeakhlian terbaik dan berotak encer ke luar daerah bahkan ke luar negara untuk mencari penghidupan dan menetap permanen di perantauan. Bila ini terjadi, tentu akan merugikan masa depan Kota Sumedang secara luas karena kita akan kehilangan banyak pakar yang pada akhirnya bakal menghambat program PERCEPATAN PEMBANGUNAN WILAYAH.ini.

SDM BERKUALITAS TURUT MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE
Jika segenap sektor kehidupan Kota Sumedang diisi oleh sumberdaya insani berkualitas dan bertakwa, niscaya masyarakat Kota Sumedang akan dapat mewujudkan sesuatu bentuk Pemerintahan ideal dengan TATA KELOLA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE), yakni PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar